Sebuah pedoman singkat menggunakan platform terbuka dalam kondisi negara yang darurat untuk melawan sensor platform dan pemerintah
Salin halaman ini: lawansensor.pages.dev
Photo by Agoes Rudianto/Anadolu/Getty Images
Pedoman ini dapat diakses dalam bentuk lainnya
Kontak penulis
Seperti yang kita ketahui, dalam beberapa hari belakangan banyak kejadian yang tidak mengenakkan di platform sosial yang biasa kita gunakan selama demonstrasi berlangsung. Mulai dari TikTok menghentikan fitur live stream sementara waktu, penangguhan akun salah satu influencer dan maraknya konten video pendek yany bertujuan untuk meng-gaslight dengan informasi "positif" yang belum tentu benar.
Hal ini disebabkan karena kepemilikan platfrom sosial tersebut ada di sebuah perusahaan for-profit yang bersifat terpusat yang dimana mereka tentu lebih mementingkan keuntungan dengan cara apapun daripada keberlangsungan aktivitas sosial di platformnya. Belum lagi intervensi pemerintah juga dapat memperburuk situasi dengan cara membungkam informasi yang faktual baik dengan cara menghapus konten atau bahkan akun juga.
Maka dari itu, perlu adanya alternatif platform yang dapat menunjang kebutuhan berbagi informasi dengan cepat, akurat, dan juga terhindar dari gangguan dari pihak yang ingin membungkam kenyataan.
Platform terbuka merupakan platform digital yang dirancang untuk memberikan kontrol lebih besar kepada pengguna dan komunitas, bukan hanya kepada satu perusahaan atau entitas tunggal tertentu.
Beberapa contoh platform terbuka yang ada:
Mastodon itu mirip dengan Twitter. Tetapi alih-alih terkumpul di satu website yang sama, pengguna dapat membuat akun di dan berinteraksi dari salah satu dari berbagai instance (server) yang ada. Walau terpisah, setiap orang dapat follow dan ngobrol dengan orang lain yang berada di instance lainnya.
Kayak ngirim email dari alamat jordi@gmail.com ke teman yang pakai krisna@yahoo.com. (Lowkey bhinneka tunggal ika). Satu instance Mastodon sifatnya benar-benar independen karena memang tidak memiliki server terpusat.
Sedangkan kalau Bluesky itu mirip Twitter, tapi dari tingkat protokolnya, AT Protocol, kita bisa pakai akun kita untuk berbagai macam tujuan selain microblogging. Tidak hanya itu saja, sifatnya yang modular, membuat kita bahkan bisa meng-hosting (mirip kayak bikin rumah) buat akun kita sendiri dan terlepas dari server milik Bluesky PBC (perusahaan induknya).
Baik Mastodon dan Bluesky berfungsi sebagai platform microblogging yang mirip dengan Twitter. Kita dapat memposting teks saja, atau dengan gambar bahkan video. Mekanismenya juga tidak terlalu berbeda dengan Twitter, sehingga tidak terlalu membuat pusing bagi yang pertama kali menggunakannya.
Yang pertama kita lakukan adalah mencari instance tempat kita akan bernaung nanti. Jika kamu menggunakan aplikasi resmi Mastodon di ponsel, kamu disarankan untuk mendaftar di mastodon.social.
Tetapi kamu juga dapat mendaftar di instance lainnya yang lebih populer seperti:
Pastikan kamu memperhatikan peraturan instance tempat kamu mendaftar, ya.
Jika kamu menggunakan desktop, buka instance-nya dengan mengetikkan tautannya di address bar. Kemudian mendaftar dengan mengetuk tombol Create account yang ada di sebelah kanan.
Jika kamu menggunakan aplikasi resmi Mastodon, ketuk Join mastodon.social atau Pick another server jika ingin menggunakan instance yang lainnya.
Ikuti langkah yang ada hingga kamu mendapatkan email konfirmasi pembuatan akunmu. Kamu sudah memiliki akun Mastodon.
Di Mastodon, sejatinya gak ada yang namanya algoritma black box buat nyekokin kamu konten yang personalised. Mentok hanya tab Explore yang memberikan beberapa pos rekomendasi, tetapi tidak berjalan semasif FYP TikTok kamu.
Konten di beranda kamu hanya kamu dapatkan dari orang yang kamu follow, dan orang yang posnya di-repost oleh orang yang kamu follow. Sehingga untuk dapat saling berbagi informasi, maka dianjurkan untuk saling repost pos kita satu sama lainnya.
Dan dengan tidak adanya algoritma For You, kita tidak mudah disetir oleh pihak yang tidak bertanggung jawab atau berniat buruk seperti buzzer yang bikin reel bersifat gaslighting ke kita.
Kemudian disarankan untuk mengajak teman juga bergabung agar bisa saling follow sehingga dapat membentuk jaringan orang yang sudah kita kenal.
Dalam memposting di Mastodon, sangat disarankan untuk menggunakan tagar agar mudah dicari oleh orang lain. Untuk tagar yang biasa digunakan untuk kondisi sekarang adalah #Indonesia dan #TootSEA.
Selain itu juga, kamu dapat mengikuti dan mention @indonesia@a.gup.pe yang merupakan akun "grup" bertopik Indonesia. Jika kamu mention akun ini, pos kamu nanti akan di-repost oleh akun tersebut dan dapat dilihat oleh orang lain yang juga mengikuti akun tersebut.
Hal ini dapat menjadi layaknya pengganti algoritma tadi.
Di Mastodon saat ini belum ada fitur quote post seperti di Twitter, jadi kamu hanya bisa reply untuk membalas langsung atau repost/boost untuk membagikan postingan orang lain. Fiturnya baru akan tersedia di pembaruan Mastodon berikutnya. Tetapi kamu bisa melakukannya dengan menyalin tautan pos aslinya dan menambahkan komentarmu di pos baru.
Sebenarnya Mastodon itu merupakan bagian dari Fediverse atau federated universe yang berisi berbagai macam software dan server yang dapat saling berkomunikasi satu sama lain.
Mastodon adalah salah satu software yang paling banyak digunakan di Fediverse. Ada Pixelfed yang mirip dengan Instagram, ada PeerTube yang mirip dengan YouTube, ada Misskey dan Pleroma yang sama-sama mirip Twitter, bahkan ada WordPress yang bisa berbagi pos/artikelnya dengan yang lain.
Fediverse diprakarsai oleh protokol ActivityPub. Protokol ini ibarat "bahasa" yang digunakan oleh server-server di Fediverse untuk berkomunikasi. Karena menggunakan "bahasa" yang sama, semuanya dapat ngobrol bareng dan lebih tahan sensor karena "bahasa" ini tidak dikuasai oleh satu pihak tertentu.
Kamu dapat mengikuti @sandycorzeta@misskey.id (pakai Misskey), @niko@jir.moe, @gombang@social.nancengka.com (pakai Pleroma), @ufal@pico.ufal.my.id (pakai WordPress) karena mereka sama-sama berada di bawah protokol ActivityPub.
Wow, katamu setelah berpikir Mastodon agak ribet kedengarannya (aku jamin, gak ribet, kok). Tetapi akhirnya kamu memutuskan untuk pakai Bluesky saja. Tidak masalah, kok.
Kamu bisa mendaftarkan akun melalui aplikasi resmi Bluesky atau lewat desktop di bsky.app. Secara bawaan, kamu akan mendaftar di server milik Bluesky Social, dan aku anjurkan mengikuti prosedur pendaftaran sesuai alur yang ada.
Voila, kamu punya akun Bluesky!
Beruntung Bluesky memiliki feed beralgoritma sendiri. Yang lebih kerennya adalah feed di Bluesky bisa diubahsuaikan sesuai kebutuhan kita.
Dan untuk kondisi saat ini, kalian dapat mengikuti beberapa feed bertopik Indonesia untuk dapat mudah memantau kondisi dan tidak tertimbun dengan pos bertopik lainnya.
Kalian juga dapat mengikuti feed lainnya sesuai dengan kebutuhan kalian dari tab Feeds.
Username atau handle di Mastodon agak berbeda dengan Twitter atau Instagram. Bentuknya adalah @username@domain.server. Misal username yang aku daftarkan adalah ufal dan aku mendaftar di social.vivaldi.net, maka handle-ku adalah @ufal@social.vivaldi.net. Mirip dengan email karena analoginya memang mirip.
Sedangkan di Bluesky sendiri handle-nya secara bawaan adalah @username.domain.server. Misal aku menggunakan server-nya milik Bluesky PBC, maka handle-ku jadi @ufal.bsky.social. Ada beberapa orang yang punya server sendiri, sehingga domain di belakang username mereka menggunakan domain yang berbeda. Di Bluesky juga bisa menggunakan domain kustom sendiri, seperti @ufal.my.id.
Jadi kalau mau mempromosikan akunmu, disebut lengkap, ya, handle-nya!
Walau fediverse dan Bluesky adalah platform yang menggunakan protokol yang berbeda, mereka dapat terhubung satu sama lain berkat adanya layanan seperti Bridgy Fed dan sifat masing-masing protokolnya yang terbuka.
Jika kamu dari Mastodon, follow @bsky.brid.gy@bsky.brid.gy.
Jika kamu dari Bluesky, follow @ap.brid.gy.
Dengan ini, kami dapat mengikuti orang lain atau temanmu yang menggunakan Mastodon/Bluesky, dengan catatan mereka juga mengikuti akunnya Bridgy Fed.
Perlu dicatat, jika kamu baru membuat akun hari ini, kamu belum dapat langsung nge-bridge ke seberang hingga 7 hari setelah pembuatan akun baru, karena untuk menghindari akun spam.
Untuk perkara ini cukup rumit sebenarnya. Baik ActivityPub dan AT Protocol dalam level protokol belum benar-benar matang untuk disandingkan dengan layanan sejenis TikTok atau YouTube.
Tetapi ada software yang bisa dipakai untuk melakukan live stream di kedua protokol tersebut. PeerTube yang berbasis ActivityPub bisa melakukan live stream dan Streamplace di ATmosphere (ekosistem berbasis AT Protocol) juga sama.
Untuk kekurangannya PeerTube adalah tidak semua instance yang ada bersedia untuk melakukan live stream bersamaan dalam jumlah yang banyak serta terbatasnya perangkat yang dapat melakukan live stream. Serta karena berbeda software-nya, maka memerlukan akun baru di servernya juga.
Sedangkan untuk Streamplace sendiri walaupun aplikasinya di ponsel ada, mungkin cukup barebone dan janky untuk dioperasikan. Setidaknya ini menjadi salah satu pilihan yang bisa digunakan langsung untuk kondisi sekarang.
Streamplace memanfaatkan akun Bluesky kita dan kita dapat langsung melakukan live stream dari desktop maupun ponsel dengan membuka menu Go Live. Jika kalian ingin menonton live stream, kalian juga harus memasang aplikasinya juga. Sekali lagi, aplikasi Streamplace sendiri juga tidak sepenuhnya matang karena dikembangkan oleh Eli Mallon sebagai seorang solo developer.
Sehingga sementara dianjurkan untuk live posting atau merekam video terlebih dahulu kemudian diunggah ke Mastodon atau Bluesky.
Situs web Streamplace: stream.place
Bagikan informasi ini kepada kawan-kawanmu agar tetap bisa terus saling mengabari mengenai perkembangan negeri ini. Lawan kekuatan supresif sensor pemerintah dengan menggunakan platform terbuka demi komunikasi yang lebih baik.
Proyek Lawan Sensor
Konten situs ini dilisensikan di bawah Creative Commons Atribusi-BerbagiSerupa 4.0 Internasional (CC BY-SA 4.0)
Situs ini di-host di Cloudlflare Pages
Subdomain yang digunakan disediakan oleh melalui FreeDNS