Impresi Setelah Pakai QKZ SK9

See at my main website here

Sebenarnya gue mau bikin video unboxing mengenai produk ini. Tetapi karena kendala video yang gue ambil ternyata kurang nyaman untuk dipandang, gue beralih ke ide yang lain. Well, just usual storytelling video, perhaps.

Dan enggak jadi, sekarang malah ended up bikin artikel aja karena footage-nya emang bener-bener kacau dan gue pribadi juga sempet bikin video lagi untuk saat ini karena makin sibuk kuliah. Well, di artikel kali ini gue bakal cerita soal IEM QKZ SK9.

Sejujurnya gue enggak ada latar mengenai audio secara mendalam, gue juga bukan seorang audiophile, dan karena alasan ini gue juga enggak terlalu terjerat buat keluar duit beli equipment ini itu, eh…

Anyway, ini adalah salah satu produk dari perusahaan produsen IEM murah ternama, QKZ, yaitu QKZ SK9. Niat awal beli karena emang earphone gue sebelumnya udah rusak, gue jelas butuh pengganti. Gue baru aja masuk ke dunia IEM kind of thing, tapi gue juga mau nyoba yang terjangkau dulu aja buat first try. “Kenapa enggak AK6?” “Kenapa enggak SK3?” “Kenapa enggak ZXT?” Ya karena gue cuma first try, what’s wrong. Tapi ya gue emang rencana mau beli lagi sih lain waktu. Just wait for it.

Anyway, gue pertama kali pakai IEM ini merasa bahwa bass yang dikeluarkan cukup acceptable dan untuk treblenya enggak terlalu bikin sakit telinga. Mid, okelah bagi gue pribadi. Kalau buat dengerin yang electronic kayak lagunya Osanzi, ATOLS atau Yunosuke, lumayan cocok sih, ya. I know, all of them are vocaloid producers, but whatever, cuma contoh ke use case gue aja. Karena mengingat biasanya earphone murah kalau dipasarkan pasti dengan iming-iming bass yang mantap gitu kan seringnya. Something bassy, tentu saja musik-musik semacam ini. Well, at least this one is really enjoyable. Ya kalau dibandingkan dengan earphone biasa yang pernah gue beli sebelumnya, this is really did a better job.

Oh iya, karena ini baru pertama kali beli IEM dan baru pertama kali ngerasain bentuk earbud yang mengikuti bentuk bagian atas telinga sedemikian rupa, ini jadi pengalaman tersendiri bagi gue. Kalau gue sendiri, earbudnya pas banget dengan telinga gue. Sedangkan saat dicoba oleh bapak gue yang telinganya lebih besar, enggak pas dan beliau merasa IEM-nya jatuh terus dan tidak cocok. Dan karena beliau juga tidak terlalu memperdulikan kualitas suara dari earphone yang beliau pakai, this IEM is totally a skip. 

Moving on ke kabelnya sendiri. Kabelnya quite nice ada motif semacam uliran dengan dua warna, hitam dan putih atau abu-abu yang tipis. Dan kabelnya sendiri cukup tebal untuk di harga segini dan dilapisi plastik. Sekali lagi, di harganya yang cukup murah, oh, gue belum ngasih tahu harganya? Nah, jadi harganya ini di marketplace sekitar Rp 50 ribu. Hampir sama kayak QKZ AK6 yang lebih populer itu.

Untuk wadahnya sendiri, di harga 10 ribu yang tergolong murah, oke banget. Warnanya hitam dan ada aksen merah yang keren, cukup untuk satu set IEM dengan cadangan eartipsnya. Ada sekat berjaring juga di dalamnya. 

Selama hampir 5 bulan ini gue merasa puas untuk budget yang gue punya pada saat itu. Emang bener gue niat beli karena emergency habis earphone gue sebelumnya rusak dan gue butuh pengganti, dan pas banget gue mau nyoba IEM dan beranjak pergi dari merk earphone kisaran 50-100 ribuan yang somehow cukup overpriced haha. Overall, I like it. 7 dari 10 kalau menurut gue.

Aslinya, seperti yang udah gue bilang di atas kalo gue mau bikin video mengenai QKZ SK9 ini. Tapi karena masalah produksi, gue udah enggak sempet buat siapin diri buat take footage lagi untuk A-roll, karena footage sebelumnya yang rencana jadi B-roll udah parah. Dan ya, gue udah makin sibuk, gue kerja sendiri buat bikin konten. Gue sadar diri dan enggak mau terlalu fokus ke sini dan memforsir keadaan gue, gue drop niat gue buat bikin jadi video. Alhasil, daripada skripnya nganggur, jadiin artikel aja deh ujungnya.

Anyway, jadi ini adalah pertama kalinya gue bikin konten berbayar. Buat kalian yang ingin melihat footage bonus B-roll versi penuh dari calon video yang malah ended up jadi artikel ini, yaitu saat unboxing barangnya, bisa mampir dan dukung di laman Trakteer gue. Gue kasih harga mulai dari 7 ReklaKoin aja, atau setara Rp 7 ribu. Udah murah banget. Tetapi karena saat artikel ini dirilis, Trakteer lagi rada error dashboard-nya dan gue enggak bisa bikin reward baru, jadi videonya bakal gue kasih via DM. Jadi caranya kalian DM gue via Discord (ritokatsuga#5117) atau Facebook atau surel dan ngasih bukti pembayarannya, nanti gue kasih link unduhnya.

Dan untuk konten ini, gue sadar diri karena videonya jelek parah, jadi gue sebelumnya mohon maaf. Gue tahu ini jadi ada kesan ngemis, tapi cuma ini yang baru bisa gue berikan kepada kalian jika kalian support gue.

Dengan mendukung gue di Trakteer, kalian sudah mendukung keberlangsungan channel dan blog gue ini dan membuat gue tetap terus bisa membuat konten-konten yang baru. Dan buat yang udah support gue dengan footage ini, makasih banget!

Tunggu konten gue yang lainnya, ya!

Update: IEM gue putus kabelnya. Gue posisi lagi jalan ke stasiun mau berangkat ke kampus. Kebetulan tali sepatu gue lepas dan gue benerin. Pas bangun, kabelnya ketarik kaki gue dan putus begitu aja. Gue akui, kabelnya emang ringkih bahget, bahkan earphone lain yang lebih terkesan murah di kelas harganya punya kabel yang lebih kokoh dibandingkan sama QKZ SK9. Mungkin gue kudu ganti nilainya jadi 5,5 dari 10 hahah. Soalnya kabel juga jadi poin penting. Suara bagus tapi konstruksi lenjeh siapa yang mau?

Nah, waktunya beli dan coba yang lainnya, sepertinya.