Masih Gagal

See at my main website here

Baru saja aku membaca salah satu tulisan terbaru dari Uda Ivan Lanin bertajuk Tiga Senin, Tiga Kegagalan di jurnal beliau, dan pas sekali ini mengingatkan aku bahwa aku sendiri sering kali gagal dalam membuat suatu hal. Bukan gagal saat sudah selesai melakukannya, tetapi justru gagal saat ingin melakukannya. Bahkan hal ini baru saja terjadi kemarin dan dalam beberapa hari terakhir.

Rencananya dalam pekan ini, aku sudah ingin mempublikasikan beberapa artikel baik di blog pribadiku maupun di Touhou Project Indonesia, dan salah duanya seharusnya dirilis kemarin Senin dan hari Selasa ini. Jika di contoh yang Uda Ivan Lanin berikan adalah saat beliau ingin merekam video tetapi terkendala dua hal, persiapan dan niat. Nah, untuk kasusku sendiri, yang memang kebanyakan masih menulis artikel saja, persiapan tidak terlalu membebani sama sekali. Justru niatnya yang masih mengawang-awang tidak jelas di atas kepala.

Sudah berkali-kali aku merasa seperti Gold Ship dari Umamusume: Pretty Derby, ketika ingin melakukan suatu rencana tetapi di luar ekspektasi awal, “besok aja”. Dan benar, aku alihkan rencana dalam menulis artikel menjadi besok harinya, tetapi akan terulang lagi hari itu juga. Semua itu terulang kembali hingga beberapa artikel yang rencananya dirilis beberapa bulan yang lalu justru baru tampil di blog pagi hari ini. Dan ini benar-benar sudah kejadian beberapa kali untukku.

Aku dalam menulis memang tidak perfeksionis, aku menghindari hal itu karena terlalu kaku jadi kurang friendly bagi pembaca dan mengurangi esensi dari blog pribadi yang seharusnya memang hati ke hati. Mungkin di sini aku ingin mengembalikan ke tulisan Uda tadi, tetapi sebelum ke situ, aku ingin mengutarakan bahwa sepertinya memang aku sendiri yang terlalu kelebihan beban dalam bekerja. Aku tidak sadarkan diri.

Persiapan memastikan kita punya alat dan rencana. Niat memastikan kita tetap bertahan saat rencana terganggu. Jika salah satunya hilang, hambatan kecil bisa menjadi alasan untuk berhenti. Senin depan saya mungkin akan berhasil, tapi mungkin juga gagal lagi. Yang jelas, hasilnya baru akan diketahui setelah benar-benar mencobanya.

Aku akan terus mencoba bahwasannya menulis juga tidak perlu menunggu momentum atau dipaksa. Menulis itu adalah salah satu cara manusia mengutarakan apa yang ada di pikiran dia dengan bentuk yang berbeda dibanding dengan berbicara. Dan dengan menulis ini, semoga aku justru semakin disiplin dalam menjalankan niatku selama ini. Setidaknya, aku masih bisa menuliskan beberapa isi pikiran di blog mikro milikku seperti yang aku lakukan semalam apabila kurang nyaman untuk mengutarakannya di sini. Aku sendiri bahkan tidak percaya kalau aku bisa menulis ini dengan spontan lagi padat setelah melakukan shitposting ria di Facebook.

Foto oleh Orbital 101 Studio