Kembali ke Awal

See at my main website here

Singkat kata, aku mengucapkan selamat hari raya Idul Fitri 1444 H. Taqabalallahu minna wa minkum, taqabal yaa karim, minal aidzin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin. Aku minta maaf kepada semua pembaca, penonton di channel dan pendengar siniarku atas semua kesalahan dan khilaf selama aku bikin konten dan secara pribadi. Semoga dengan suasana lebaran ini kita bisa kembali lagi ke awal, kembali suci lagi.

Momen seperti ini terkadang membuat kita juga merasa ada yang benar-benar perlu diperbaiki. Mungkin dengan saudara atau kerabat tidak pernah berbuat salah, tetapi jangan lupa pula ada teman dan rekan kerja yang lebih sering bertemu kita, yang membuat kita menjadi tampak lebih bersalah dengan mereka. Dan ada satu lagi yang mungkin terlupakan, orang yang sempat kamu jauhi beberapa waktu yang lalu karena alasan tertentu membuat kita terpaksa angkat kaki dari sana. Entah karena kita terlibat secara langsung atau kita memilih menghindari penatnya pikir atas situasi terburuk pada saat itu.

Aku tahu beberapa dari kalian masih merasa tidak ikhlas pada orang-orang yang sudah kalian jauhi ini karena sampai sekarang tidak terima, atau memang mereka sudah merugikan kita sebegitu parahnya. Ini manusiawi. Aku juga ada beberapa orang yang sebegitu busuk perbuatannya pada diriku, aku lebih memilih untuk tidak lagi berhubungan dengan dia, selamanya. Bahkan hingga momen lebaran seperti ini, aku masih tidak memaafkannya karena kerugiannya tidaklah kecil, tidak hanya berefek padaku secara pribadi, tetapi juga pada orang lain yang berada di sekitarku, yang berada di timku. Ada orang yang seperti itu.

Tetapi di lebaran ini, aku menemukan beberapa orang yang sebelumnya sudah aku jauhi karena kesalahan mereka, yang ternyata aku merasa perlu maafkan. To my surprise, memang perlu aku maafkan. Ada tiga orang sebenarnya. Ada yang sudah sempat ngobrol dan saling memaafkan. Ada yang secara sepihak aku maafkan karena aku pribadi juga diblokir dengan yang bersangkutan. Ada juga yang sepihak, tetapi yang bersangkutan ternyata telah meninggal dunia karena musibah. Cukup sedih juga sebenarnya. Tetapi selama ada niatan untuk memaafkan, semoga Allah meridhoi.

Mungkin jangan terlalu jauh. Keluargamu di rumah, rekanmu di tempat kerja, atau temanmu di bangku kuliah, atau tetanggamu di rumah atau kos, atau kenalan di komunitas, mereka yang lebih dekat denganmu dalam kehidupan sehari-hari. Sekecil apapun salahmu dan mereka, salinglah bermaafan. Dan aku, sekali lagi, mohon maaf bila ada salah.