Car Free Day Klaten Kembali ke Jalan Pemuda

See at my main website here

Maafkan aku yang baru kepala dua tapi sudah pelupa, tapi beneran aku gak begitu ingat kapan Car Free Day di Klaten pindah ke Jalan Mayor Kusmanto yang literally depan rumah. Aku mencoba mencari lagi dari arsip file-file desain dan foto yang digunakan untuk jualan dulu, kayaknya dari tahun 2021, atau 2022. Entahlah. Tetapi setelah selama tiga tahun ini, akhirnya CFD pindah lagi ke Jalan Pemuda seperti dulu.

Yang biasanya selepas sholat subuh dan menyiapkan jualan hanya ke pelataran warung, sekarang harus mruput ke depannya Toko Asih. Yang biasanya jualan seabrek, sekarang hanya terbatas saja. Yang biasanya bisa balik ke warung buat rehat ambil minum atau ke kamar mandi, sekarang ya gak bisa. Dibanding dengan yang biasanya buka di depan warung sendiri, sekarang jatah per lapak diberi 2 meter. Ya, cukuplah, namanya juga di tempat orang. Kali ini aku hanya jualan bumbu, es gabus, beras basmati sama air mineral. Gak jualan teh seperti biasa karena ribet dan belum siap buat jualan itu.

Kemarin aku sudah ke sana pukul 04.15, sebelum adzan subuh berkumandang bahkan, buat bawa meja ke sana. Aku kembali lagi kemudian untuk mengambil dagangan sama meja satunya. Pukul 05.00 udah mayan ramai, dan aku harus segera menata lapakku. Pas pukul 07.00, jalur kuliner yang ada di jalur lambat masih belum ada orang yang lewat karena masih pada lewat jalur utama. Baru pas pukul 08.00 ramai dan padat. Ya, mengingat ruas jalannya memang terasa lebih sempit daripada Jalan Mayor Kusmanto yang hanya dua jalur tapi terbuka dan tidak tersekat kayak di Jalan Pemuda. Dan setelah agak siangan jadi banyak yang ngerubung buat beli bumbu. Bahkan untuk es gabus sama air mineral juga udah abis.

Yang bikin enak di situ adalah lebih teduh karena ada pepohonan sama bangunan di pinggir jalan cukup tinggi untuk menutupi sinar matahari. Poin plus banget, sih. Cuma yang bikin gak enak itu sampah sisa dari pedangang yang biasa buka malamnya itu masih ditinggal di situ. Yang kena jelas yang jualan pas paginya. Harusnya ada langkah biar sampah itu dibuang dan dikelola sebagaimana mestinya biar gak saling mengganggu. Dari CFD sendiri masalah sampah malah justru sudah aman sejak beberapa pekan sebelum saat masih di Jalan Mayor Kusmanto.

Pukul 09.00 biasanya langsung diaba-aba untuk segera bubar. Kalau pas masih di Jalan Mayor Kusmanto, masih enak karena di depan warung sendiri dan masalah laju kendaraan juga lebih lambat dan semua berada di trotoar dan bahu jalan yang cukup luas, jadi tidak terlalu membuat pedagang harus buru-buru bubar. Beda dengan di sini yang benar-benar di jalan, terlebih yang berada di sektor non-kuliner yang merupakan jalur utama. Jadi lima menit sebelum bubar pun aku juga sudah mulai nyicil beres-beres. Beda dengan dulu yang kadang pukul 10.00 aja meja dagangan masih di luar semua.

Ya, semoga bisa tetap jualan di CFD walau udah pindah. Sejauh ini, yang memang baru satu hari terasa joyful gitu, sih. Sampai jumpa di hari Minggu selanjutnya.